PASTOR – ORANG-ORANG YANG TERPILIH, SIBUK, KREATIF DAN BAHAGIA.

Remaja putra… pernah terpikir untuk menjadi seorang imam?

  • “Jadi imam? Pastor? Boring, ah…” Begitu jawaban seorang anak muda yang kami tanya.
  • “Nggak asik, nggak keren, nggak bisa kreatif,” jawab yang lainnya lagi.
  • Nggak bisa nikah… hahahha…” timpal yang lain
  • “Orang lain ajaa..” itu jawaban yang paling sering kami terima.

Mari kita simak sekilas pengalaman seorang pastor..

Yang dilakukan seorang imam setiap harinya begitu bervariasi dan kompleks sehingga hanya contoh saja yang mungkin disebutkan di sini. Berdoa, bekerja dan beristirahat; semuanya diperlukan agar dapat hidup sehat. Kami berusaha menjaga keseimbangan ketiganya – namun demikian, kami tidak selalu berhasil.

Dalam karya pastoral, sebagian besar dari kami mempunyai satu tugas utama, misalnya mengajar, pastor paroki, kerja sosial, bekerja di rumah sakit, yang semuanya mempunyai jam-jam kerja yang tetap dan tuntutan-tuntutan pekerjaan yang dapat diperkirakan.

Hal-hal tak terduga juga menarik serta menantang. Biasanya berkisar sekitar memenuhi kebutuhan umat: mereka yang sakit, menjelang ajal, tua, marah, terluka, lapar, di penjara, bersemangat, gembira. Bersama mereka kami saling berbagi pengertian, semangat, dan dukungan. Kami bersukacita, kami menangis, kami merasakan apa yang mereka rasakan. Peristiwa-peristiwa seperti itu menyakitkan sekaligus mendatangkan kepuasan, melelahkan sekaligus menggugah perasaan.  

Kami memiliki masa liburan yang lamanya kurang lebih sama dengan liburan orang dewasa pada umumnya. Pada masa liburan, kami bebas melakukan apa saja, selama tidak melanggar peraturan, moral dan pantas dilakukan seorang dewasa dalam keadaan kami. Tentu saja, karena setiap imam adalah pribadi yang unik, kami semua tidak akan memilih satu jenis kegiatan rekreasi yang sama, dan tak seorang pun dari kami yang setiap kali memilih kegiatan yang sama. Beberapa aktivitas yang biasanya dipilih adalah olah raga, nonton film, TV, membaca, kumpul-kumpul bersama teman, menikmati kegiatan di luar rumah.

Jadi kalau mau dibilang menjadi seorang pastor itu membosankan… sepertinya jauh dari itu, Mereka begitu sibuk dan begitu melayani. Melayani adalah sesuatu yang membahagiakan, jauh dari rasa bosan.

Pastor adalah orang-orang yang kreatif… dan cerdas.

Pasti pernah mampir ke paroki kita dan lihat-lhat kebun Paroki berubah drastis sejak Pastor Lius SX bertugas di paroki kita… Anak-anak nyaman bermain di sana, orang-orang juga senang duduk-duduk  di taman rindang. Sangking sayangnya beliau dengan tanaman, pernah keluar ancaman, “Siapa yang ban mobilnya injak tanaman langsung dikempesin..” Sebenarnya dalam hal ini maksud beliau adalah agar kita menjaga keindahan dan juga mencintai tanaman sebagai mahluk hidup ciptaanNya.

Pastor Yulius Tangka Bandaso,SX - dengan kebunnya

Pastor Yulius Tangka Bandaso,SX – dengan kebunnya

Server internet macet? IP address tidak terdeteksi? Pastor Pancani ahlinya. Dengan usia yang menurut beliau seharusnya “sudah di museumkan”, beliau masih sanggup tarik-tarik kabel dan naik-naik ke atap mengerjakan sendiri sistem internet di Paroki kita.

Untuk urusan tanah di sebagian paroki kita, Pastor Casali jagonya. Beliau jaman baru datang ke sini ikut berperan dalam urusan pertanahan. Sampai sekarangpun, beliau masih dimintai bantuan oleh seksi harta benda untuk mengunjungi beberapa tanah yang harus diklarifikasi.

Memimpin rapat, mengatur adminsitrasi, memikirkan masalah semua stasi dan kring di wilayah pusat, menjaga hubungan dengan masyarakat sekitar, dan membuat jadwal serta segala kegiatan pastoral di paroki, siapa lagi kalau bukan kerjaannya Pastor Franco, Pastor Paroki.

Paroki kita sungguh beruntung, kita semua akan memandang lukisan di belakang Altar di Gereja kita setiap minggu. Lukisan pewartaan yang begitu indah, yang dilukis oleh Pastor Anton Wahyudi SX, Provinsial Misionaris Xaverian. Beliau langsung turun tangan, terjun ke lapangan dan menggoreskan sendiri warna-warni yang akan kita pandang selama Gereja Paroki masih berdiri.

Dari semua itu, masih bisa bilang kalau jadi pastor itu nggak kreatif?! Butuh kreatifitas dan kecerdasan untuk melakukan hal-hal di atas, lho… Setiap pastor dianugerahi talenta masing-masing, sama seperti kita yang awam. Hanya bedanya, seluruh talenta para pastor dipersembahkan bagi kita, sedangkan kita sebagai awam sebagian saja kita persembahkan bagi para pastor… (paling tidak kalau saya si begitu… hehehe)

Pastor…. nggak bisa nikah, nggak bisa punya keturunan

Kita simak lagi beberapa jawaban atas pertanyaan kepada seorang pastor mengenai hal ini.

  1. Bolehkah imam berpacaran?

Tidak, karena berpacaran dimaksudkan untuk menghantar orang pada perkawinan, dan sebagai selibater, kami berencana untuk tidak menikah. Tetapi, kami boleh dan kami mempunyai teman-teman dari lawan jenis.

  1. Pernahkah imam tertarik pada seseorang dari lawan jenisnya?

Ya, pernah. Tidak ada hal luar biasa yang meniadakan kebutuhan manusiawi, perasaan, kerinduan, ketika kami masuk seminari. Sebagai kaum selibat, kami memilih untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan mengungkapkan cinta kasih kepada sesama dengan cara-cara yang lebih luas daripada ungkapan fisik yang dilarang dan hanya sesuai bagi hidup perkawinan.

  1. Apakah yang dilakukan imam jika ia jatuh cinta?

Tanggung jawab pokok dalam situasi seperti itu adalah mempertahankan komitmen semula, yang ada (tetap hidup sebagai seorang imam) dan melakukan segala hal yang perlu untuk itu. Imam wajib memutuskan untuk mengembangkan hubungan tersebut dalam batas-batas dan tanggung jawab terhadap komitmennya untuk hidup selibat, atau sama sekali memutuskan hubungan dengan orang tersebut. Keputusan-keputusan semacam itu tidak selalu mudah dilakukan, tetapi bukan berarti hal itu tidak mungkin dilakukan, dan seringkali pengalaman tersebut akan menjadikan imam lebih kuat dalam panggilannya.

  1. Pernahkan imam berangan-angan tentang kehidupan berumah tangga dan memiliki anak-anak?

Ya, merupakan hal yang wajar bahwa sekali waktu imam memikirkan keindahan kehidupan rumah tangga. Namun demikian, kami mengakui juga keindahan serta kebahagiaan jalan hidup yang kami pilih, dan kami dengan sukarela memilih untuk tetap selibat demi Kerajaan Allah.

  1. Pernahkah imam merasa kesepian?

Sama seperti panggilan hidup lainnya, ada saat-saat di mana seorang imam merasa kesepian.   

  1. Apakah seorang harus perjaka untuk menjadi seorang imam?

Tidak. Masa lalu seseorang bukanlah masalah yang utama. Pertanyaannya adalah: Apakah aku bersedia dan sekarang rela hidup dan mengasihi sebagai seorang selibat demi melayani sesama?

Orang lain saja yang menjadi Pastor, jangan saya..

Nggak usah jauh-jauh cari data statistik jumlah pastor dan umat di Indonesia. Kita lihat saja di Paroki kita. Empat pastor, yang tiga orang sudah berusia70 tahun ke atas. Dan umat kita sekitar 12.000 orang. Secara matematis, satu pastor melayani 3.000 orang. Apakah kita hanya tinggal berdoa semoga para pastor kita panjang umur agar tetap ada yang melayani kita… ataukah kita terbuka hati untuk menggantikan mereka dan meneruskan karya-karya mereka?

Sedikit terusik?

Jangan ragu untuk datang kepada para pastor kita untuk informasi lain tentang seputar kehidupan menjadi pastor. Wajah-wajah mereka selalu ramah menyambut.

Atau untuk yang merasa terpanggil, bisa mengubungi beberapa tempat di bawah ini:

Xaverian

http://www.xaverindo.org

Referensi: YESAYA: www.indocell.net/yesaya

One thought on “PASTOR – ORANG-ORANG YANG TERPILIH, SIBUK, KREATIF DAN BAHAGIA.

Tinggalkan komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.