Kamis Putih di Rumbai

Misa Kamis Putih di Rumbai

Misa Kamis Putih di Rumbai

Segera sesudah reda dari guyuran hujan di sore hari, satu demi satu umat mulai berdatangan di gereja Rumbai untuk mengikuti Misa Kamis Putih yang dijadwalkan di mulai pukul tujuh malam di persembahkan oleh pastor Ignas SX yang sudah tiba di gereja sebelum pukul enam sore. Di dalam gereja, dekorasi yang didominasi warna putih sangat indah, telah menunggu kehadiran umat. Para ibu di Rumbai, seperti mbak Dini Sugiharsono, mbak Yuli Murhantoro, mbak Thecla, mbak Irin, mbak Merry dan banyak lagi mbak-mbak yang lain telah menghias gereja Rumbai dengan sangat indah.

Tepat jam tujuh malam, Misa di mulai dengan perarakan mulai dari aula yang mulai malam ini telah disulap menjadi Sankristi sementara. Arakan diawali oleh misdinir yang membawa lilin, dua belas rasul, petugas lektor/mazmur, prodiakon dan pastor Ignas di barisan paling belakang. Perarakan masuk ke gereja diiringi oleh umat yang bernyanyi dipandu oleh koor OMK Stasi Santa Lusia Rumbai dengan dirigen Martha Hutasoit dan pak Teguh Jatmiko sebagai pelatihnya.

Mari Melayani

Mari Melayani

Tata ibadah Kamis Putih malam itu terbagi atas empat bagian besar, yaitu: Ibadat Sabda, Upacara Pembasuhan Kaki, Liturgi Ekaristi, dan Perarakan Pemindahan Sakramen Mahakudus. Dalam kotbahnya pastor Ignas menekankan kembali makna pelayanan Tuhan Jesus yang menjadi teladan kita untuk terus saling melayani satu sama lain tanpa perlu membeda-bedakan, tanpa perlu memposisikan diri lebih tinggi dari pada yang lainnya. Semua murid Kristus memiliki kewajiban untuk melayani, seperti Tuhan Jesus yang memberi teladan dengan mencuci kaki para muridnya di hari-hari terakhirNya.

Di akhir misa, seperti halnya perayaan Kamis Putih sebelumnya di Rumbai, dilakukan perarakan Sakramen Mahakudus dari altar menuju tempat pentahtaan di Pendopo Bina Iman yang berlokasi di belakang gereja. Seluruh umat mengikutu proses perarakan dengan hikmat, yang terus diiringi oleh koor yang menyanyikan lagu dengan indah.

Tempat Pentahtaan Sakramen Mahakudus

Tempat Pentahtaan Sakramen Mahakudus

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dekorasi tempat pentahtaan Tubuh Kristus kali ini memiliki bentuk yang berbeda meskipun disiapkan oleh pasangan yang sama, yaitu oleh bapak Anton Riyanto dan ibu, yang selalu kreatif. Kali ini dekorasi diwarnai dengan aneka macam hiasan tanaman, dan buah-buahan  yang dirangkai dalam bentuk gapura, yang memiliki kekayaan makna. Hosti yang sudah diberkati ditahtakan dalam “gapuraning ngaurip”atau gerbang kehidupan:

  • gerbang kehidupan bermakna Yesus adalah pintu menuju keselamatan
  • anyaman daun kelapa warna hijau adalah simbol tali persaudaraan antar umat Kristen yang erat
  • anyaman daun kelapa warna kurning yang disebut janur, adalah dari kata “ya nur” uyang berarti cahaya yang bermakna kita memohon berkat Tuhan dengan terangNya
  • tebu hitam dari kata “anteping kalbu” atau kemantapan iman yang kuat dalam mengimani Kristus
  • padi, jagung, ubi adalah makanan pokok manusia dalam menjalankan kehidupan
  • kelapa gading atau cengkir dari kata “kencenging pikir”, atau kekuatan berfikir dalam hidup kristiani
  • kacang panjang, terong, tomat adalah sayuran kelengkapan kehidupan
  • apel, jeruk adalah buah-buahan yang melambangkan penyegaran hidup, dengan menerima Tubuh Kristus kita akan selalu disegarkan
  • rumput, alang-alang bermakna semoga kita semua dijauhkan dari segala halangan yang merintangi kehidupan kita
  • buah nanas dari kata “nas”, yang berarti pasti. Dengan mengimani Kristus sebagai putra Allah, kita pasti diselamatkan.
Tuguran di Rumbai

Tuguran di Rumbai

Segera setelah Pastor Ignas mentahtakan Sakramen Maha Kudus diiringi oleh seluruh rasul dan petuga liturgi, umat yang ikut berarak mengambil tempat duduk disekitar tempat pentahtaan, dan dipandu oleh suster Ezra KSFL melakukan tuguran yang sangat syahdu di malam kamis putih ini mengenang kesepian Tuhan Yesus di taman Getsemani. Tuguran berlangsung indah dengan rangkaian doa, renungan dan lagu-lagu taize. Dan di akhir tuguran, umat diberi kesempatan melakukan doa-doa pribadi.

Seluruh acara sudah berjalan dengan baik dan lancar, alam sepert ikut mengenang peristiwa mencekam ini dengan guyuran hujan lebat di Rumbai. Selamat merayakan Kamis Putih. Tuhan memberkati.

Tinggalkan komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.