PERTEMUAN WILAYAH IV – di St Yohanes Kota Batak

Sabtu, 8 September 2012. Pertemuan wilayah IV dilakukan mulai pukul 10.00, dihadiri 40 umat dari berbagai Stasi yang terletak di wilayah VI Paroki St Paulus Pekanbaru, yaitu

  1. St. Yohanes  Kota Batak
  2. St. Fransiskus Assisi Inda Kiat
  3. St. Laurensius Sukaramai
  4. St. Thomas Petapahan
  5. St. Fransiskus Xaverius Pasar Flamboyan
  6. St. Felicitas Kota Bangun
  7. St. Tarcisius Kota Baru

Dari Stasi St. Dionisius Kampung Damai tidak ada peserta.

Pembukaan

Pertemuan diawali dengan lagu pembukaan “Gereja bagai bahtera” dan doa.

Dilanjutkan dengan Kata pembukaan dari Pastor Franco. Dalam pesan untuk menjalankan pertemuan ini, Pastor Franco mengungkapkan harapan semoga pertemuan ini diibaratkan seperti menghidupkan api, yaitu sebagai wadah untuk berkumpul guna memberi masukkan satu sama lain. Dengan kata lain, tetap semangat dari awal sampai ke akhir.

Diperkenalkan juga kepada umat Stasi di wilayah 4, Suster baru yang bertugas di Paroki St paulus Pekanbaru, Suster Leonisia.

 

 

SESI I – Sosialisasi bahan BKSN 2012

Dimulai pukul 10.15 – 11.07.

Sosialisasi dilakukan dengan penuh semangat oleh ketua seksi Kitab Suci DPP ~ Bpk. P Naibaho, SE.

Dijelaskan, bahwa awal komitmen untuk mengadakan kegiatan BKSN terbentuk sekitar tahun 1975-1976. Tema yang dibuat dari tahun-ketahun saling berhubungan, tema yang baru menegaskan tema tahun sebelumnya, seperti

  • 2009 à Yakub bergelut dengan Allah dan Manusia
  • 2010 à Memperkenalkan Kitab Suci sejak dini kepada anak-anak
  • 2011 à Mendengarkan Tuhan bercerita lewat perumpamaan
  • 2012 à Menyaksikan mujizat Tuhan

Mujizat, adalah Tanda bahwa Tuhan melakukan sabda dan karya; dengan kata lain, dalam setiap mujizat Tuhan akan menempatkan sabda dan karyaNya.

Berdasarkan Alkitab,  mujizat dikelompokkan dalam 4 kategori;

  1. Penyembuhan
  2. Pengusiran setan
  3. Membangkitkan orang mati
  4. Mujizat alam, terdiri dari;
  1. Pemberian (misal air menjadi anggur, penggandaan)
  2. Penampakkan (ketika murid naik perahu Yesus berjalan di atas air)
  3. Penyelamatan (Meredakan angin ribut)
  4. Kutukan (Mengutuk Pohon ara)

Hendaknya dalam melakukan pertemuan dilakukan dengan semangat, kreatif dan tidak monoton. Dan juga dalam sesi pencarian di Kitab suci, setiap hasil yang ditemukan agar tidak dipersalahkan, dan dilakukan pembahasan dan penjelasan seperti yang telah diterangkan di atas kepada umat di masing-masing stasi.

TIPS untuk melakukan pertemuan sehubungan dengan BKSN 2012 dengan menggunakan S-A-M-P-U-L.

-> Semua peserta membawa Kitab Suci
A -> Agar dalam pertemuan mencari mujizat sesuai tema
M ->
Mencari 1 – 2 mujizat di Injil Sinoptik
P -> Pada saat pembacan kitab suci, dibaca oleh semua orang yang hadir per satu ayat
U -> Umat dari awal diajak aktif dan diarahkan untuk tidak membantah satu sama lain
L -> Lakukan dengan penuh semangat dalam doa (kegiatan diawali dan diakhiri dengan doa)

Untuk menyemangati kegiatandalam BKSN, maka di akhir bulan akan diadakan kegiatan. Untuk selengkapnya dapat dilihat di RENCANA PERAYAAN BULAN KITAB SUCI NASIONAL 2012.

 

Tambahan dari Pastor Franco

Metode SAMPUL mengacu pada metode Lectio Divina -à membaca, bina Ilahi

Sekilas Lectio Divina:

  1. Lectio à Membaca, misal dilakukan secara bergilir
  2. Meditatio à Meditasi à untuk merenungkan perikop bacaan
  3. Oratio à Doa umat / doa syukur
  4. Actio à Aksi – Kesimpulan singkat
  5. Doa dan lagu penutup

Perbedaan antara membaca koran dan membaca Kitab Suci tergantung dari masing-masing individu. Ada orang yang membaca Kitab suci seperti membaca Koran, yaitu untuk mencari hal-hal ilmiah di dalamnya. Untuk pertemuan ini, diharapkan kita membaca kitab suci selayaknya seperti membaca surat dari ibu / orang ya dikasihi, dimana kita merasa dekat dengan orang tersebut, dan surat tersebut menyentuh ke dalah hati kita.

SESI II –  Sosialisasi MUSPAS

Setelah recess Sosialisasi MUSPAS  Oleh Bpk. Y Sugiyana dimulai pukul 11.36-13.00

Pertemuan besar se-Keuskupan Padang yang terakhir dilakukan dalam SINODE Keuskupan Padang pada tahun 1995.  Waktu yang cukup lama bagi perkembangan dan perubahan Gereja Katolik di bawah Keuskupan Padang, maka diputuskan untuk diadakan pertemuan kembali berupa MUSPAS (Musyawarah Pastoral) yang dihadari oleh seluruh Paroki yang bernaung di bawah Keuskupan Padang November 2011 yang lalu.

Latar Belakang MUSPAS diadakan di bulan November 2011

  • Bertepatan dengan tahun emas berdirinya Keuskupan Padang, persaman dengan terbentuknya KWI
  • Jubellium Gereja Keuskupan Padang

Alasan dasar diadakan Muspas:

1. Berkembang secara fisik
– Banyak bangunan gereja bertambah- Umat bertambah
Pertanyaannya: Apakah seiring dengan bertambahnya pembangun gereja dan umat, seiring juga dengan bertambahnya iman?
2. Hambatan
– Sulit ijin pembangunan gereja- Lokasi umat saling berjauhan untuk wilayah tertentu
3. Tantangan
Bagaimana menyikapi tantangan menghadapi beberapa perkembangan dan hambatan
4. Harapan
5. Perubahan
Banyak terjadi perubahan (non-fisik), seperti perubahan tata cara beribadat, cara berpikir seseorang yang sedikit banyak mempengaruhi tata laksana biribadat dan pola hidup umat beriman

Maka, untuk alasan tersebut di atas, Tujuan diadakan MUSPAS adalah sebagai refleksi diri untuk menghasilkan solusi perbaikan yang lebih baik.

Tambahan dari Pastor Franco

Sebenarnya penyampaian sosialiasi MUSPAS ini bagi kita umat Paroki/stasi diibaratkan bahwa gereja adalah sebuah kapal (boleh kapal terbang atau perahu), dimana di dalamnya ada awak dan penumpang.

Maka untuk tujuan MUSPAS ini, kita sebagai pengurus stasi diharapkan untuk aktif mengambil bagian sebagai awak, yang otomatis HARUS TERLIBAT dalam mensukseskan hasil MUSPAS ini.

Istirahat Makan Siang 13.00-13.30

 

SESI 3 – PRODIAKON dan Syarat Persiapan Perkawinan

Sesi 3 disampaikan oleh Pastor Franco.

Prodiakon

Prodiakon adalah Umat awam yang tertahbis.

Tugas utama adalah:

  • Membantu peneriman komuni di stasi
  • Menerimakan komuni kepada orang sakit

Tugas lain, dilakukan dengan koordinasi ketua stasi /lingkungan

  • Memimpin upacara hari minggu / acara khusus
  • Tugas-tugas lain yang diminta pastor (Misal: Upacara penguburan dll)

Dibacakan juga persyaratan untuk menjadi Prodiakon, yang mana meliputi jenis kelamin (pria dan wanita), Status keluarga, keaktifan dalam hidup menggereja, penampilan dan kemampuan.

Prodiakon harus dipilih oleh umat, disetujui Dewan Paroki, dan mengikuti pembinaan dari awal dan lanjutan secara berkala.

Peryaratan Persiapan Perkawinan

Ditekankan oleh Pastor, bahwa untuk persiapan perkawinan konsultasi kepada Pastor harus dilakukan selambatnya 3 bulan sebelum perkawinan.

1. SYARAT-SYARAT PERSIAPAN PERKAWINAN GEREJA

 

 
  1. Pasangan yang mau menikah harus menemui Pastor paroki setidaknya 3(tiga) bulan sebelumnya
  2. Surat Baptis yang asli bagi yang Katolik-à syarat terbitnya kurang dari 6 bulan sebelum hari perkawinan)
  3. Surat keterangan dari ketua stasi / ketua Kring (untuk stasi yang besar). Format dapat diperoleh di paroki
  4. Sertifikat kursus perkawinan
  5. Pas Photo warna berdampingan, ukuran 6 x 4 sebanyak 1 lembar
  6. Fotokopi KTP maisng-masing 1 lembar
 

 

CATATAN:

 
  1. Untuk khasus tertentu, syarat-syarat lainnya akan disampaikan Pastor pada pertemuan pertama
  2. Sekedar mengingatkan kepada pasangan supaya mengurus Akte Perkawinan ke kantor Catatan Sipil (dilakukan 1-30 hari setelah upacara pernikahan selesai)
  3. Jika tidak memenuhi persyaratan di atas, kami tidak menjamin dapat memberikan pelayanan yang diharapkan
 

2.

 

SYARAT UNTUK MENDAPATKAN AKTA PERKAWINAN CATATAN SIPIL

 
  1. Surat asli Kawin dari Agama / Foto kopi yang dilegalisir (Gereja / Vihara / Pura)
  2. Foto kopi akta Kelahiran (suami/istri)
  3. Foto kopi kartu keluarga / KK suami istri
  4. Foto kopi KTP 2(dua) orang saksi
  5. Pas Photo berdampingan 6 x 4 sebanyak 4 lembar
  6. Asli surat pengantar untuk menikah dari kepala desa / lurah yang bersangkutan (Model NA / NF / NH )

SESI 4 – Program Seksi DPP

Seksi Sosial

Program seksi sosial disampaikan oleh Ibu Endang, wakil dari Seksi Sosial DPP, mulai jam 14.30.

Hal pokok utama yang disampaikan, adalah alokasi kolekte kedua minggu pertama di setiap stasi agar dialokasikan untuk kepentingan seksi sosial DPP, dibuatkan pembukuan khusus untuk hal ini.

Disampaikan juga bahwa Paroki akan membantu pendidikan anak sekolah dan pengobatan dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan. (Seluruh ketua stasi sudah diberi edaran program seksi sosial). Dana seksi sosial akan dikeluarkan dengan persetujuan ketua stasi, dan jika stasi belum memiliki kemampuan untuk membantu umat yang kesusahan yang berada di wilayah stasinya.

Tambahan dari Pastor Franco

Baru bisa terjadi sesuatu (realisasi program sosial) yang baik jika ada kerjasama, dan rupanya seksi sosial berusaha menggalang kerjasama untuk membantu sesama.

 

Seksi Katekese

Program Seksi Katekese disampaikan oleh Bpk. Y Sugiyana.

Hal-hal pokok yang disampaikan:

  1. Pendidikan agama bagi anak-anak kita adalah penting untuk dikedepankan seiring dengan perkembangan jaman. Maka untuk hal tersebut, dimohon agar para ketua stasi segera mendata anak-anak yang bersekolah di sekolah non-Katolik untuk ditinjau apakah sudah mendapatkan pelajaran agama Katolik aau belum, agar segera bisa ditindaklanjuti berkerjasama dengan BIMAS Katolik untuk memberikan surat tugas bagi guru bantu yang bekerja bagi pendidikan agama anak-anak kita.
  2. Agar disetiap ibadat Sabda di stasi (sebelum ibadat) ataupun misa, diberikan sedikit penyegaran katekese bagi umat yang hadir, sekitar 5 menit. Bahan akan segera disampaikan oeh Seksi Katekese.
  3. Warta Paroki, adalah wacana dari dan untuk kita. Untuk itu bagi umat yang ingin kegiatannya diliput / diberitakan di warta paroki agar segera menginformasikan kepada seksi Katekese. Juga paroki telah memiliki situs web yang memuat berita terkini seputar paroki dan seputar iman. DImohon bantuan agar stasi turut berpartisipasi untuk meningkatkan rasa saling memiliki dan persatuan di antara Paroki dan stasi-stasi yang tersebar di wilayah Riau dalam naungan paroki.

SESI 5 – Pemilihan pengurus wilayah

Disampaikan oleh Pastor Franco, bahwa untuk koordinator wilayah hanya diperlukan satu orang koordinator, yaitu salah satu ketua stasi di wilayah 4, yang juga dipilih oleh ketua stasi di wilayah 4. Dengan kata lain, ketua stasi yang terpilih menjadi koordinator bertugas untuk mengkoordinasi para ketua stasi lainnya jika akan diadakan suatu acara.

Tugas, wewenang dan deskripsi koordinator wilayah:

  1. Mengkoordinasi ketua stasi dalam wilayahnya sehubungan dengan adanya kegiatan wilayah, baik atas prakarsa Paroki maupun atas prakarsa wilayah
  2. Tidak merupakan lembaga / organisasi / kepengurusan baru, melainkan perorangan
  3. Tidak ada kas wilayah, karena kas wilayah mengindikasikan adanya bendahara yang berarti merupakan suatu wadah organisasi / kepengurusan baru
  4. Setiap akan diadakan acara, maka koordinator wilayah melakukan rundingan dengan para ketua stasi mengenai biaya yang akan dikeluarkan, secukupnya, setelah selesai acara diperhitungkan kembali pengembaliannya (jika tersisa) kepada stasi masing-masing.
  5. Dana yang ada saat ini agar segera dihabiskan secara bertanggungjawab – dengan persetujuan seluruh stasi di wilayah 4

Wilayah 4 telah memiliki kepengurusan yang terdiri dari ketua, sekertaris dan bendahara, dengan sejumlah dana. Untuk itu ketua kepengurusan lama menyampaikan laporan kepengurusan, dan menyatakan bahwa kepengurusan dibubarkan. Dengan demikian akan dipilih ketua koordinator wilayah.

Ketua stasi yang terpilih adalah Bapak Simbolon, beserta bapak Marbun sebagai pembantu ketua yang dipilih dengan beberapa pertimbangan seprti banyaknya jumlah stasi di wilayah 4 dan jarak yang berjauhan antas stasi. Demikian hal ini dapat diterima dengan baik oleh pihak wilayah 4 dan Dewan Pastoral Paroki.

Penutup

Pertemuan diakhiri dengan doa dan lagu penutup. Acara keseluruhan berakhir pukul 16.30.

Terimakasih untuk seluruh peserta dari wilayah 4. Doa dan harapan senantiasa mengiringi.

(Tim Warta Paroki @2012)

One thought on “PERTEMUAN WILAYAH IV – di St Yohanes Kota Batak

Tinggalkan komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.